KIMIA
ANORGANIK
SMOG FOTOKIMIA
KELOMPOK
5:
1. Anisya’
Uswatun K. (1013211)
2. Arien
Septiany (1013212)
3. Nur
Annisaa (1013226)
4. Nurdin
Bueke (1013227)
5. Nurjanah
Puspitasari (1013228)
6. Uswatun
Khasanah (1013237)
KELAS:
TENAGA PENYULUH LAPANGAN 2013
AKADEMI
KIMIA ANALISIS BOGOR
KEMENTRIAN
PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih
substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer
dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemar udara
dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar
primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara
primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder
adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer
di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh
dari pencemaran udara sekunder.
Kabut Asap atau lebih dikenal smog (smoke dan fog)
adalah sejenis kasus pencemaran udara berat yang bisa terjadi berhari-hari
hingga hitungan bulan. Asbut sendiri merupakan koloid jenis aerosol padat dan
aerosol cair. Dewasa ini terdapat dua jenis asbut yaitu asbut klasik dan asbut
fotokimia.
1.2 Permasalahan
1. Apakah
pengertian asbut?
2. Bagaimanakah
reaksi pembentukan asbut?
3. Apakah dampak
dari terdapatnya asbut?
4. Bagaimana cara penanggulangan
asbut?
1.3 Tujuan
1. Memenuhi tugas
mata kuliah Kimia anorganik
2. Mengetahui
pengertian asbut
3. Mengetahui
reaksi pembentukan asbut
4. Mengetahui
dampak dari asbut
5. Mengetahui cara penanggulangan asbut
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Asbut
Asbut,
istilah adaptasi dari bahasa Inggris smog (smoke and fog), adalah
kasus pencemaran udara berat yang bisa terjadi berhari-hari hingga hitungan
bulan. Di bawah keadaan cuaca yang menghalang sirkulasi udara, asbut bisa
menutupi suatu kawasan dalam waktu yang lama. Perkataan "asbut"
adalah singkatan dari "asap" dan "kabut", walaupun pada
perkembangan selanjutnya asbut tidak harus memiliki salah satu komponen kabut
atau asap. Asbut juga sering dikaitkan dengan pencemaran udara. Asbut sendiri
merupakan koloid jenis aerosol padat dan aerosol cair. Sedangkan secara ilmiah Smog
fotokimia merupakan koloid (aerosol) yang mengandung gas nitrogen dioksida (NO2)
dan gas ozon (O3) yang berasal dari reaksi gas buang kendaraan bermotor
dengan sinar matahari. Gas buang kendaraan bermotor umumnya mengandung gas
NO,CO, dan hidrokarbon. Gas-gas itu disebut sebagai polutan primer, sebab
gas-gas tersebut selanjutnya akan mengalami reaksi fotokimia yaitu reaksi yang
terjadi akibat adanya foton (cahaya). Reaksi fotokimia ini menghasilkan polutan
sekunder yang mengandung gas NO2 dan ozon (O3) yang
akhirnya membentuk smog.
Asbut
dapat mengurangi jarak pandang. Namun yang lebih penting dari itu adalah, asbut
merupakan ancaman serius bagi kesehatan. Asbut terbentuk sebagai hasil dari
tingginya konsentrasi polutan yang terperangkap di dekat permukaan oleh inversi
suhu. Banyak dari komponen pembentuk asbuk yang tidak hanya menyebabkan iritasi
pernapasan, tetapi juga bersifat karsinogen.
Gambar
Asbut
di Perkotaan
Terdapat
dua jenis utama asbut. Asbut fotokimia, seperti kasus di Los Angeles, dan asbut
industri seperti di London.
1.1 Asap Kabut Fotokimia
Asap
kabut jenis ini pada umumnya disebabkan oleh beberapa jenis hasil pembakaran
bahan kimia yang dikatalisasi oleh kehadiran cahaya matahari. Asbut ini
mengandung:
v hasil
oksidasi nitrogen, misalnya nitrogen dioksida
v ozon
troposferik
v VOCs
(volatile organic compounds)
v
peroxyacyl nitrat (PAN)
` Asbut fotokimia biasanya terjadi di
daerah-daerah industri atau kota padat mobil yang menghasilkan emisi berat dan
terkonsentrasi. Tetapi asbut fotokimia tidak hanya menjadi masalah di kota-kota
industri, sebab bisa menyebar ke daerah non industri.
1.2 Asap Kabut Industri
Merupakan
asbut yang terjadi di London setelah terjadinya revolusi industri yang
menghasilkan pencemaran besar-besaran dari pembakaran batu bara. Pembakaran ini
menghasilkan campuran asap dan sulfur dioksida. (Anonim, 2012).
2.
Proses Terbentuknya Asbut
Gambar
Diagram
Pembentukan Asbut
Dari
grafik tersebut, terlihat keterlibatan sistem NOx dan produksi ozon.
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Reaksi 1 : NO2 bereaksi dengan energi cahaya hv,
membentuk NO dan atom oksigen tunggal.
Reaksi 2 : oksigen tunggal bereaksi dengan molekul oksigen (O2),
dipengarungi katalis “M”, membentuk ozon (O3)
Reaksi 3 : ozon bereaksi dengan NO untuk membentuk lebih
banyak NO2 dan O2, produk-produk ini kembali terlibat
dalam reaksi 1 dan 2, sehingga produksi ozon tetap konstan
Reaksi 4 : ozon terdegradasi oleh energi cahaya, membentuk
oksigen tunggal dan molekul oksigen
Reaksi 5 : oksigen-oksigen tersebut beraksi dengan katalis
untuk kembali ke dalam bentuk oksigen tunggal
Reaksi 6 : sebagian oksigen tersebut bereaksi dengan air di
atmosfer, membentuk radikal hidroksil, OH
Reaksi 7 : karbon monoksida di atmosfer, bereaksi secara kuat
dengan radikal hidroksil membentuk karbon dioksida dan radikal HO2
Reaksi 8 : radikal HO2 bereaksi dengan NO dari
atmosfer, membentuk lebih banyak NO2 dan radikal OH
Reaksi 9 : radikal hidroksil bereaksi dengan NO2
membentuk asam nitrit yang akan membentuk hujan asam.
Terdapat banyak kondisi yang mempengaruhi pembentukan
asbut fotokimia, antara lain:
1. Sumber nitrogen oksida dan volatile organic
compounds (VOC). VOC's adalah hasil penguapan dari bahan bakar
minyak, cat, solven, pestisida dan bahan kimia lain
2. Waktu dalam sehari adalah faktor
yang sangat penting dalam jumlah keberadaan asbut fotokimia.
a. Di pagi hari ketika lalu lintas padat, emisi
nitrogen dioksida (NOx) dan Peroxyacetyl nitrat (PAN) meningkat.
b. Lama-kelamaan, lalu lintas berkurang kepadatannya
dan nitrogen oksida serta VOC mulai bereaksi membentuk nitrogen dioksida dan
meningkatkan konsentrasinya.
c. Selagi matahari bersinar makin terang, nitrogen
dioksida terpecah dan produk sampingannya meningkatkan konsentrasi ozon.
d. Pada waktu yang sama, beberapa nitrogen dioksida
dapat bereaksi dengan VOC membentuk bahan kimia berbahaya
e. Selagi matahari mulai turun,
produksi ozon berhenti. Ozon yang tersisa di atmosfer dikonsumsi oleh beberapa
reaksi yang berbeda.
3. Beberapa faktor
meterologi dapat mempengaruhi pembentukan asbut fotokimia
a. Presipitasi (hujan) dapat menghilangkan asbut
fotokimia karena hujan dapat membasuh polusi di udara
b. Angin dapat meniup pergi asbut fotokimia dan
menggantikannya dengan udara segar
c. Inversi suhu dapat
meningkatkan keparahan asbut fotokimia. Normalnya, pada siang hari udara dekat
permukaan panas dan bergerak naik ke atas, membawa polusi ke ketinggian yang
lebih tinggi. Namun, jika terjadi inversi suhu, polutan dapat terperangkap
dekat dengan permukaan bumi.
4. Topografi juga merupakan faktor penting
dalam mempengaruhi tingkat keparahan asbut. Komunitas yang terletak di lembah
lebih mungkin untuk mengalami asbut fotokimia yang parah karena perbukitan atau
pegunungan yang mengelilinginya mengurangi aliran angin, dan membuat
konsentrasi polutan memiliki kesempatan untuk meningkat.
2.
Dampak Asbut
Toksisitas
akut NO2 sangat membahayakan kesehatan manusia. Pengaruhnya terhadap
kesehatan tergantung dari konsentrasi NO2. Untuk menyebabkan
inflamasi jaringan paru-paru periode 6 sampai 8 minggu. Setelah itu subyek
normal kembali. Pada konsentrasi 150-200 ppm NO2 menyebabkan bronchiolities
fibrosa obliterons, dan keadaan fatal akan terjadi dalam waktu 3 samapi 5
minggu setelah kejadian. Kematian biasanya terjadi 2 sampai 10 hari setelah
subyek terpapar 500 ppm NO2 atau lebih (Achmad, 2004).
Meskipun
kerusakan yang ekstensif terhadap tanaman terjadi pada lahan yang terpapar NO2
cukup berat, kebanyakan dari kerusakan ini kemungkinan datang dari
produk-produk sekunder dari nitrogen oksida seperti PAN yang terbentuk dalam
asbut. Pemaparan terhadap daun dengan beberapa ppm NO2 menyebabkan bintik-bintik
pada tanaman dan merusak jaringan tanaman (Achmad, 2004).
3.
Contoh Kejadian Smog Fotokimia
Pada tahun 1952 kota London gelap tertutup
awan yang bukan awan hujan tetapi merupakan awan yang berisi kabut dan asap
yang mengandung gas SO2 dan disebut dengan smog. Pada hari terjadi
smog tersebut tercatat adanya 3000 warga kota London yang meninggal dan
merupakan suatu kejadian langka karena dalam satu hari terjadi angka kematian
yang sangat tinggi. Kasusu serupa terjadi lagi tahun 1962 dan pada saat terjadi
smog tersebut juga mengakibatkan 700 warga London meninggal.
4.
Cara
Penanggulangan Asbut
Solusi
yang memungkinkan untuk masalah asbut fotokimia ini adalah dengan pemadaman
kebakaran di darat dan dari udara, membuat hukum emisi yang ketat
di seluruh dunia dan sosialisasi secara menyeluruh. Banyak
negara yang telah mengesahkan hukum mengenai batas legal NOx, karbon dioksida,
dan sulfur dioksida. Solusi lain yang memungkinkan adalah dengan membuat bahan
bakar yang lebih bersih untuk mobil-mobil. Beberapa mobil telah dapat
dioperasikan menggunakan hidrogen, listrik, tenaga matahari, dan bahkan air.
Masalahnya adalah bahwa kendaraan-kendaraan ini tidak diproduksi secara massal
sehingga dunia masih bergantung pada bensin atau diesel sebagai sumber utama energy.
BAB
III
PENUTUP
1. Asbut merupakan polusi udara yang terbentuk dari reaksi fotokimia
nitrogen.
2. Asbut sangat berbahaya bagi kesehatan.
3. Tidak ada cara
untuk mengurangi asbut di udara, namun terbentuknya asbut dapat dicegah dengan
mengurangi emisi.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Rukaesih, Dr., Msi. 2004. Kimia Lingkungan.
Yogjakarta : Penerbit ANDI.
terima kasih teh, sangat bermanfaat sehat selalu
ReplyDeleteCasinos Near Me - Casinos Near Me - MapYRO
ReplyDeleteA map showing casinos and other gaming facilities located near 광주 출장안마 Casinos 영천 출장안마 near Me, 순천 출장안마 including Mapyro, 사천 출장마사지 Casino of the USA, 안양 출장안마 Casinos Near Me.