Perjuangan
Hidup
Kehidupan saya mulai berubah setelah
saya lulus dari SMP Negeri 1 Salatiga. Mungkin hal itu terjadi karena faktor
perubahan psikologi dari remaja awal ke
remaja akhir. Ketika saya masih dalam tahap remaja awal, saya belum dapat
memahami keadaan yang terjadi pada keluarga saya. Yang saya tahu hanyalah saya
ingin barang ini atau itu, maka barang itu harus ada. Saya tidak pernah
memikirkan bagaimana cara orang tua mendapatkannya. Namun, setelah saya lulus
dari bangku SMP mulailah saya sadar akan kondisi keluarga yang serba pas-pasan.
Kesadaran itu muncul pada saat saya tidak bisa melanjutkan ke SMA favorit di
daerah saya karena ketiadaan biaya untuk bersekolah di sana. Dari situlah saya
sadar bahwa orang tua sebenarnya ingin selalu menuruti apa yang diinginkan oleh
anaknya, tetapi karena keterbatasan yang ada maka keinginan saya masuk SMA
favorit tidak dapat terwujud. Akhirnya saya bersekolah di sebuah SMA yang
biasa-biasa saja.
Ketika masa SMA ini saya benar-benar
menyadari keadaan keluarga yang serba pas-pasan. Orang tua yang rela melakukan
apa saja demi anak-anaknya. Orang tua rela banting tulang siang dan malam
supaya anaknya dapat melanjutkan sekolah dan menggapai cita-citanya. Hal itu
membuat saya terdorong agar saya bisa mendapatkan beasisiwa dan meringankan
beban orang tua. Seperti orang tua yang rela bekerja siang dan malam, saya pun
berusaha belajar serajin mungkin agar dapat peringkat pertama dan mendapatkan
beasiswa. Usaha yang saya lakukan akhirnya membuahkan hasil juga. Saya
mendapatkan peringkat satu dan memperoleh beasiswa. Senang rasanya bisa sedikit
meringankan beban mereka. Kebahagian kedua orang tua merupakan kebahagiaan yang
luar biasa bagi saya.
Bermula dari keingin selalu
membahagiakan orang tua, saya membuka tempat bimbingan belajar. Tujuan saya
membuka bimbingan belajar supaya saya bisa mendapatkan uang saku tanpa harus
meminta kepada orang tua lagi. Selain itu, saya juga ingin menambah pengetahuan
saya. Karena dengan kita mengajari orang lain tentang sebuah ilmu maka yanng
sebenarnya terjadi bukanlah ilmu kita berkurang tetapi justru ilmu kita akan
bertambah. Membuka tempat bimbingan belajar ini tidaklah tanpa kendala. Pada
awalnya bimbingan belajar yang saya buka cukup ramai sehingga uang yang saya
dapatpun lebih dari cukup untuk uanng saku. Namun, setelah berjalan tiga bulan
mulailah ada kendala, mulai dari pengaturan waktu antara bimbingan belajar,
waktu belajar untuk diri sendiri, dan murid di bimbingan belajar saya yang
muali berkurang. Karena kendala yang ada dan juga mendekati Ujian Nasional,
maka saya memutuskan untuk menutup bimbingan belajar. Setelah itu saya memfokuskan
diri pada Ujian Nasional dan juga menyusun langkah setelah saya lulus dari SMA
yaitu melanjutkan ke perguruan tinggi.
Ketika saya masuk perguruan tinggi,
saya juga berharap bisa mendapatkan beasiswa seperti ketika SMA. Saya mendaftar
SNMPTN dan saya berharap bisa diterima melalui jalur ini. Selain menunggu
pengumuman SNMPTN saya juga menunggu pengumuman Ujian Nasional. Pada waktu itu
acara pengumuman SNMPTN bersamaan dengan
acara pengumuman nilai ujian nasional. Saya merasa bahagia karena saya
menjapatkan nilai ujian nasional yang cukup baik, tetapi di samping itu saya
juga merasa kecewa karena saya tidak diterima ke perguruan tinggi yang saya
inginkan melalui jalur SNMPTN. Saya tidak menyerah begitu saja. Saya tetap
bersikeras untuk melanjutkan sekolah pada tahun ini juga dengan mendapatkan beasiswa.
Setelah
acara pengumuman hasil Ujian Nasional dan SNMPTN, saya langsung berangkat ke
cikarang Pusat untuk mengikuti tes masuk ITSB jalur beasisiwa. Sembari menunggu
pengumuman di ITSB, saya mengikuti SBMPTN. Untuk melanjutkan sekolah ke
perguruan tinggi saya juga daftar lewat jalur SBM-PTAIN. Karena semuanya masih
belum ada pengumuman saya memutuskan untuk mencari beasiswa di perguruan tinggi
lain. Dan saya mendaftarkan diri di Surya University. Saya tertarik untuk masuk
Surya University karena metode yang digunakan adalah riset. Metode riset ini
dapat mendukung cita-cita saya yang ingin menjadi seorang peneliti.
Hari-hari
terus berlanjut, waktu pengumumanpun tiba. Saya mendapatkan kabar dari ITSB
bahwa saya tidak lolos beasiswa. Rasa kecewa tentu ada dalam diri saya. Usaha
yang dilakukan sudah maksimal, tetapi apa daya jika memang hasilnya begitu.
Saya tidak begitu saja menyerah, karena saya yakin bahwa masih ada jalan yang
lebih baik lagi. Dan akhirnya saya diterima di jalur SBMPTN jurusan Pendidikan
Biologi disebuah universitas di Semarang. Bahagia rasanya bisa diterima di
universitas tersebut walaupun tidak mendapat beasiswa. Kemudian pengumuman dari
SBM-PTAIN juga tiba dan saya pun juga keterima di sebuah perguruan tinggi
Salatiga. Selanjutnya, pengumuman dari Kementerian Perindustrian tiba. Dan
alangkah terkejutnya saya bisa di terima di AKA Bogor. Rasa bahagia dan
bersyukur karena doa dan harapan saya selama ini bisa terkabul. Pengumuman dari
Surya University juga keluar dan saya dinyatakan lulus seleksi dan mendapatkan
beasiswa. Namun, pada akhirnya, pilihan saya jatuh pada AKA Bogor karena selain
mendapatkan beasiswa pendidikan juga mendapatkan bantuan untuk uang buku,
transportasi dari daerah ke AKA Bogor, dan juga bantuan biaya hidup.
Dari
pengalaman saya mencari perguruan tinggi ini saya mendapatkan sebuah pelajaran
dalam hidup, yaitu kita harus selalu berusaha keras untuk menggapai cita-cita
yang kita harapkan. Bila ada sebuah kegagalan maka yang harus kita lakukan
bukanlah menyerah tetapi harus tetap berusaha untuk mencapai tujuan itu dan
tetap yakin bahwa selalu ada jalan yang terbaik untuk kita. Sebuah kata mutiara
yang saya ingat adalah “untuk memindahkan gunung dimulai dengan memindahkan
batu-batu kecil.” Tidak ada kata menyerah untuk terus berusaha mencapai
cita-cita dalam kehidupan ini.
mba boleh minta kontak yang bisa dihubungi saya mau tanya2 tentang penerimaan beasiswa kemenperin
ReplyDeleteatau hub 08972122189
thank