Thursday, December 12, 2013

Ini Kisahku


Perjuangan Hidup
            Kehidupan saya mulai berubah setelah saya lulus dari SMP Negeri 1 Salatiga. Mungkin hal itu terjadi karena faktor perubahan psikologi dari remaja awal  ke remaja akhir. Ketika saya masih dalam tahap remaja awal, saya belum dapat memahami keadaan yang terjadi pada keluarga saya. Yang saya tahu hanyalah saya ingin barang ini atau itu, maka barang itu harus ada. Saya tidak pernah memikirkan bagaimana cara orang tua mendapatkannya. Namun, setelah saya lulus dari bangku SMP mulailah saya sadar akan kondisi keluarga yang serba pas-pasan. Kesadaran itu muncul pada saat saya tidak bisa melanjutkan ke SMA favorit di daerah saya karena ketiadaan biaya untuk bersekolah di sana. Dari situlah saya sadar bahwa orang tua sebenarnya ingin selalu menuruti apa yang diinginkan oleh anaknya, tetapi karena keterbatasan yang ada maka keinginan saya masuk SMA favorit tidak dapat terwujud. Akhirnya saya bersekolah di sebuah SMA yang biasa-biasa saja.
            Ketika masa SMA ini saya benar-benar menyadari keadaan keluarga yang serba pas-pasan. Orang tua yang rela melakukan apa saja demi anak-anaknya. Orang tua rela banting tulang siang dan malam supaya anaknya dapat melanjutkan sekolah dan menggapai cita-citanya. Hal itu membuat saya terdorong agar saya bisa mendapatkan beasisiwa dan meringankan beban orang tua. Seperti orang tua yang rela bekerja siang dan malam, saya pun berusaha belajar serajin mungkin agar dapat peringkat pertama dan mendapatkan beasiswa. Usaha yang saya lakukan akhirnya membuahkan hasil juga. Saya mendapatkan peringkat satu dan memperoleh beasiswa. Senang rasanya bisa sedikit meringankan beban mereka. Kebahagian kedua orang tua merupakan kebahagiaan yang luar biasa bagi saya.
            Bermula dari keingin selalu membahagiakan orang tua, saya membuka tempat bimbingan belajar. Tujuan saya membuka bimbingan belajar supaya saya bisa mendapatkan uang saku tanpa harus meminta kepada orang tua lagi. Selain itu, saya juga ingin menambah pengetahuan saya. Karena dengan kita mengajari orang lain tentang sebuah ilmu maka yanng sebenarnya terjadi bukanlah ilmu kita berkurang tetapi justru ilmu kita akan bertambah. Membuka tempat bimbingan belajar ini tidaklah tanpa kendala. Pada awalnya bimbingan belajar yang saya buka cukup ramai sehingga uang yang saya dapatpun lebih dari cukup untuk uanng saku. Namun, setelah berjalan tiga bulan mulailah ada kendala, mulai dari pengaturan waktu antara bimbingan belajar, waktu belajar untuk diri sendiri, dan murid di bimbingan belajar saya yang muali berkurang. Karena kendala yang ada dan juga mendekati Ujian Nasional, maka saya memutuskan untuk menutup bimbingan belajar. Setelah itu saya memfokuskan diri pada Ujian Nasional dan juga menyusun langkah setelah saya lulus dari SMA yaitu melanjutkan ke perguruan tinggi.
            Ketika saya masuk perguruan tinggi, saya juga berharap bisa mendapatkan beasiswa seperti ketika SMA. Saya mendaftar SNMPTN dan saya berharap bisa diterima melalui jalur ini. Selain menunggu pengumuman SNMPTN saya juga menunggu pengumuman Ujian Nasional. Pada waktu itu acara pengumuman SNMPTN bersamaan dengan  acara pengumuman nilai ujian nasional. Saya merasa bahagia karena saya menjapatkan nilai ujian nasional yang cukup baik, tetapi di samping itu saya juga merasa kecewa karena saya tidak diterima ke perguruan tinggi yang saya inginkan melalui jalur SNMPTN. Saya tidak menyerah begitu saja. Saya tetap bersikeras untuk melanjutkan sekolah pada tahun ini juga dengan mendapatkan beasiswa.
Setelah acara pengumuman hasil Ujian Nasional dan SNMPTN, saya langsung berangkat ke cikarang Pusat untuk mengikuti tes masuk ITSB jalur beasisiwa. Sembari menunggu pengumuman di ITSB, saya mengikuti SBMPTN. Untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi saya juga daftar lewat jalur SBM-PTAIN. Karena semuanya masih belum ada pengumuman saya memutuskan untuk mencari beasiswa di perguruan tinggi lain. Dan saya mendaftarkan diri di Surya University. Saya tertarik untuk masuk Surya University karena metode yang digunakan adalah riset. Metode riset ini dapat mendukung cita-cita saya yang ingin menjadi seorang peneliti.
Hari-hari terus berlanjut, waktu pengumumanpun tiba. Saya mendapatkan kabar dari ITSB bahwa saya tidak lolos beasiswa. Rasa kecewa tentu ada dalam diri saya. Usaha yang dilakukan sudah maksimal, tetapi apa daya jika memang hasilnya begitu. Saya tidak begitu saja menyerah, karena saya yakin bahwa masih ada jalan yang lebih baik lagi. Dan akhirnya saya diterima di jalur SBMPTN jurusan Pendidikan Biologi disebuah universitas di Semarang. Bahagia rasanya bisa diterima di universitas tersebut walaupun tidak mendapat beasiswa. Kemudian pengumuman dari SBM-PTAIN juga tiba dan saya pun juga keterima di sebuah perguruan tinggi Salatiga. Selanjutnya, pengumuman dari Kementerian Perindustrian tiba. Dan alangkah terkejutnya saya bisa di terima di AKA Bogor. Rasa bahagia dan bersyukur karena doa dan harapan saya selama ini bisa terkabul. Pengumuman dari Surya University juga keluar dan saya dinyatakan lulus seleksi dan mendapatkan beasiswa. Namun, pada akhirnya, pilihan saya jatuh pada AKA Bogor karena selain mendapatkan beasiswa pendidikan juga mendapatkan bantuan untuk uang buku, transportasi dari daerah ke AKA Bogor, dan juga bantuan biaya hidup.
Dari pengalaman saya mencari perguruan tinggi ini saya mendapatkan sebuah pelajaran dalam hidup, yaitu kita harus selalu berusaha keras untuk menggapai cita-cita yang kita harapkan. Bila ada sebuah kegagalan maka yang harus kita lakukan bukanlah menyerah tetapi harus tetap berusaha untuk mencapai tujuan itu dan tetap yakin bahwa selalu ada jalan yang terbaik untuk kita. Sebuah kata mutiara yang saya ingat adalah “untuk memindahkan gunung dimulai dengan memindahkan batu-batu kecil.” Tidak ada kata menyerah untuk terus berusaha mencapai cita-cita dalam kehidupan ini.

1 comment:

  1. mba boleh minta kontak yang bisa dihubungi saya mau tanya2 tentang penerimaan beasiswa kemenperin
    atau hub 08972122189
    thank

    ReplyDelete