Tuesday, December 1, 2015

Bagaimana Menyentuh HATI

Karya : Abbas As-Siisiy

Kiat-kiat memikat obyek dakwah

     "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu." (Al-Imran: 159)

Tuesday, December 31, 2013

Mengembangkan Paragraf


Kok hujan? Kok panas? Kok sepi? Kok rame? Kita memang rajin bertanya, jangan-jangan mulai lupa bagaimana cara menjawab.
                                                                                      -Dadan Suwarna-

Sisi Kehidupan 
    Di dalam kehidupan selalu mempunyai dua sisi yang berbeda. Kehidupan ini ibarat pisau bermata dua. Jika kita benar dalam menggunakan mata pisau tersebut, maka manfaat yang kita dapatkan. Namun, jika kita salah dalam menggunakannya, maka lukalah kita dengan mata pisau tersebut. Begitulah kehidupan yang apabila kita benar dalam melangkah kita akan mendapatkan kebahagiaan seperti halnya ketika kita benar dalam menggunakan mata pisau kita akan memperoleh manfaat daripadanya. Sebaliknya, apabila kita salah salah menentukan jalan hidup maka kita tidak akan bahagia, seperti halnya kita salah menggunakan pisau bermata dua tadi, salah-salah kita terluka dengannya.
    Dua sisi dalam kehidupan yang selalu berlawanan adalah hujan dan panas. Ketika hujan akan turun suasana menjadi gelap. Kemudian suasana berangsur-angsur menjadi dingin. Hujan turun dengan perlahan, kemudian menjadi semakin lebat diikuti dengan kilatan cahaya petir yang seolah membelah langit. Dan kemudian diikuti suara dentuman petir yang memecah dinginnya suasana hujan. Seperti itu juga, suasana ketika kita sedih. Awalnya hanya sedih biasa, kemudian karena kesedihan itu dibiarkan berlarut-larut maka akan menimbulkan kesedihan yang semakin dalam dan mengakibatkan kejadian buruk lainnya muncul.  
    Lain halnya dengan hujan, ketika panas tiba suasana menjadi tidak enak. Dengan meningkatnya suhu lingkungan yang panas, suhu tubuh juga menjadi panas. Dari panas tubuh yang meningkat ini, emosi pada diri seseorang juga akan cenderung meningkat pula. Belajar dari kondisi ini adalah sedikit banyak lingkungan akan mempengaruhi kondisi pada diri kita. Jika kondisi lingkungan kita baik, maka kita dapat terdorong untuk menuju ke hal yang baik pula. Sebaliknya jika kita berada pada lingkungan yang tidak baik, maka kita akan terdorong untuk melakukan hal yang tidak baik pula. Dari satu hal yang tidak baik yang kita lakukan itu akan menyebabkan hal yang tidak baik terjadi lagi. Dari sini kita harus belajar untuk pandai-pandai dalam memilih lingkungan yang baik agar kita dapat terdorong untuk berbuat baik dalam hidup ini.
    Hal yang sering kita rasakan di dalam kehidupan ini adalah rasa sepi ataupun sebaliknya rasa rame. Dalam hidup ini ada orang yang merasa bahwa kehidupan ini sepi. Hidup berjalan begitu saja tanpa ada warna. Warna di dalam hidup ini misalnya rasa senang, sedih, duka, suka, cinta, benci, dan lain sebagainya. Orang yang merasa sepi dan tidak ada warna dalam hidup biasanya adalah orang yang pasif. Ia sudah merasa cukup dengan hal-hal yang ia sudah miliki. Jika kita menginginkan sebuah warna dan tidak lagi merasa sepi dalam hidup, kita harus mau keluar dari zona nyaman. Selanjutnya, kita harus berusaha untuk berperan aktif di setiap kesempatan, sehingga kita dapat bermanfaat di situ. Dengan kita menjadi orang yang bermanfaat, itu berarti kkta telah memberikan warna bagi hidup ini. Adanya warna pada hidup berarti kita tak lagi akan merasa sepi dalam hidup ini.
    Sebaliknya dengan rasa sepi yang terkadang muncul, rasa rame juga terkadang muncul pada diri seseorang. Rasa rame ini muncul pada seseorang yang sedang menginginkan sebuah ketenangan. Seseorang ini merasa bahwa dirinya tenggelam dalam lingkungan tersebut. Ia merasa kecil, sehingga dunia seakan menenggelamkannya. Jika rasa ini muncul pada diri kita, hal yang harus kita lakukan adalah yakin pada diri kita bahwa hidup yang kita miliki pastilah memiliki manfaat. Manfaat sekecil apapun yang kita berikan telah menunjukkan bahwa kita telah berperan dan meraimakan dunia ini.
    Kehidupan di dunia memang selalu menimbulakan tanda Tanya. Mengapa ini bisa terjadi? Bagaimana ini bisa terjadi? Kita selalu bertanya-tanya tentang segala sesuatu yang terjadi pada diri kita. Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah apakah dengan kita bertanya-tanya tentang kehidupan kita akan mendapatkan jawabanya? Tentu kita tidak akan mendapatkan jawabannya begitu saja, tetapi hal yang kita lakukan untuk menemukan jawaban adalah jawaban dari pernyaan kita. Karena hidup tidak hanya ditentukan oleh hasil atau sebuah jawaban, tetapi lebih ditentukan seberapa panjang proses yang kita lalui untuk mencapai itu.

Saturday, December 28, 2013

Smog Fotokimia


KIMIA ANORGANIK
SMOG FOTOKIMIA



KELOMPOK 5:

        1.       Anisya’ Uswatun K.     (1013211)
        2.       Arien Septiany             (1013212)
        3.       Nur Annisaa                 (1013226)
        4.       Nurdin Bueke               (1013227)
        5.       Nurjanah Puspitasari    (1013228)
        6.       Uswatun Khasanah      (1013237)


KELAS: TENAGA PENYULUH LAPANGAN 2013


AKADEMI KIMIA ANALISIS BOGOR
KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN AKADEMIK 2013/2014


PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi  fisik,  kimia, atau biologi  di  atmosfer  dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari  pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di  atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Kabut Asap atau lebih dikenal smog (smoke dan fog) adalah sejenis kasus pencemaran udara berat yang bisa terjadi berhari-hari hingga hitungan bulan. Asbut sendiri merupakan koloid jenis aerosol padat dan aerosol cair. Dewasa ini terdapat dua jenis asbut yaitu asbut klasik dan asbut fotokimia.

1.2 Permasalahan
1. Apakah pengertian asbut?
2. Bagaimanakah reaksi pembentukan asbut?
3. Apakah dampak dari terdapatnya asbut?
4. Bagaimana cara penanggulangan asbut?

1.3 Tujuan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Kimia anorganik
2. Mengetahui pengertian asbut
3. Mengetahui reaksi pembentukan asbut
4. Mengetahui dampak dari asbut
5. Mengetahui cara penanggulangan asbut


BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Asbut
Asbut, istilah adaptasi dari bahasa Inggris smog (smoke and fog), adalah kasus pencemaran udara berat yang bisa terjadi berhari-hari hingga hitungan bulan. Di bawah keadaan cuaca yang menghalang sirkulasi udara, asbut bisa menutupi suatu kawasan dalam waktu yang lama. Perkataan "asbut" adalah singkatan dari "asap" dan "kabut", walaupun pada perkembangan selanjutnya asbut tidak harus memiliki salah satu komponen kabut atau asap. Asbut juga sering dikaitkan dengan pencemaran udara. Asbut sendiri merupakan koloid jenis aerosol padat dan aerosol cair. Sedangkan secara ilmiah Smog fotokimia merupakan koloid (aerosol) yang mengandung gas nitrogen dioksida (NO2) dan gas ozon (O3) yang berasal dari reaksi gas buang kendaraan bermotor dengan sinar matahari. Gas buang kendaraan bermotor umumnya mengandung gas NO,CO, dan hidrokarbon. Gas-gas itu disebut sebagai polutan primer, sebab gas-gas tersebut selanjutnya akan mengalami reaksi fotokimia yaitu reaksi yang terjadi akibat adanya foton (cahaya). Reaksi fotokimia ini menghasilkan polutan sekunder yang mengandung gas NO2 dan ozon (O3) yang akhirnya membentuk smog.
Asbut dapat mengurangi jarak pandang. Namun yang lebih penting dari itu adalah, asbut merupakan ancaman serius bagi kesehatan. Asbut terbentuk sebagai hasil dari tingginya konsentrasi polutan yang terperangkap di dekat permukaan oleh inversi suhu. Banyak dari komponen pembentuk asbuk yang tidak hanya menyebabkan iritasi pernapasan, tetapi juga bersifat karsinogen.


Gambar
Asbut di Perkotaan

Terdapat dua jenis utama asbut. Asbut fotokimia, seperti kasus di Los Angeles, dan asbut industri seperti di London.

1.1 Asap Kabut Fotokimia
Asap kabut jenis ini pada umumnya disebabkan oleh beberapa jenis hasil pembakaran bahan kimia yang dikatalisasi oleh kehadiran cahaya matahari. Asbut ini mengandung:
v  hasil oksidasi nitrogen, misalnya nitrogen dioksida
v  ozon troposferik
v  VOCs (volatile organic compounds)
v  peroxyacyl nitrat (PAN)
`     Asbut fotokimia biasanya terjadi di daerah-daerah industri atau kota padat mobil yang menghasilkan emisi berat dan terkonsentrasi. Tetapi asbut fotokimia tidak hanya menjadi masalah di kota-kota industri, sebab bisa menyebar ke daerah non industri.

1.2 Asap Kabut Industri
Merupakan asbut yang terjadi di London setelah terjadinya revolusi industri yang menghasilkan pencemaran besar-besaran dari pembakaran batu bara. Pembakaran ini menghasilkan campuran asap dan sulfur dioksida. (Anonim, 2012).
2.      Proses Terbentuknya Asbut

Gambar
Diagram Pembentukan Asbut

Dari grafik tersebut, terlihat keterlibatan sistem NOx dan produksi ozon. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Reaksi 1 : NO2 bereaksi dengan energi cahaya hv, membentuk NO dan atom oksigen tunggal.
Reaksi 2 : oksigen tunggal bereaksi dengan molekul oksigen (O2), dipengarungi katalis “M”, membentuk ozon (O3)
Reaksi 3 : ozon bereaksi dengan NO untuk membentuk lebih banyak NO2 dan O2, produk-produk ini kembali terlibat dalam reaksi 1 dan 2, sehingga produksi ozon tetap konstan
Reaksi 4 : ozon terdegradasi oleh energi cahaya, membentuk oksigen tunggal dan molekul oksigen
Reaksi 5 : oksigen-oksigen tersebut beraksi dengan katalis untuk kembali ke dalam bentuk oksigen tunggal
Reaksi 6 : sebagian oksigen tersebut bereaksi dengan air di atmosfer, membentuk radikal hidroksil, OH
Reaksi 7 : karbon monoksida di atmosfer, bereaksi secara kuat dengan radikal hidroksil membentuk karbon dioksida dan radikal HO2
Reaksi 8 : radikal HO2 bereaksi dengan NO dari atmosfer, membentuk lebih banyak NO2 dan radikal OH
Reaksi 9 : radikal hidroksil bereaksi dengan NO2 membentuk asam nitrit yang akan membentuk hujan asam.

Terdapat banyak kondisi yang mempengaruhi pembentukan asbut fotokimia, antara lain:
1. Sumber nitrogen oksida dan volatile organic compounds (VOC). VOC's adalah hasil penguapan dari bahan bakar minyak, cat, solven, pestisida dan bahan kimia lain
2. Waktu dalam sehari adalah faktor yang sangat penting dalam jumlah keberadaan asbut fotokimia.
a. Di pagi hari ketika lalu lintas padat, emisi nitrogen dioksida (NOx) dan Peroxyacetyl nitrat (PAN) meningkat.
b. Lama-kelamaan, lalu lintas berkurang kepadatannya dan nitrogen oksida serta VOC mulai bereaksi membentuk nitrogen dioksida dan meningkatkan konsentrasinya.
c. Selagi matahari bersinar makin terang, nitrogen dioksida terpecah dan produk sampingannya meningkatkan konsentrasi ozon.
d. Pada waktu yang sama, beberapa nitrogen dioksida dapat bereaksi dengan VOC membentuk bahan kimia berbahaya
e. Selagi matahari mulai turun, produksi ozon berhenti. Ozon yang tersisa di atmosfer dikonsumsi oleh beberapa reaksi yang berbeda.
3. Beberapa faktor meterologi dapat mempengaruhi pembentukan asbut fotokimia
a. Presipitasi (hujan) dapat menghilangkan asbut fotokimia karena hujan dapat membasuh polusi di udara
b. Angin dapat meniup pergi asbut fotokimia dan menggantikannya dengan udara segar
c. Inversi suhu dapat meningkatkan keparahan asbut fotokimia. Normalnya, pada siang hari udara dekat permukaan panas dan bergerak naik ke atas, membawa polusi ke ketinggian yang lebih tinggi. Namun, jika terjadi inversi suhu, polutan dapat terperangkap dekat dengan permukaan bumi.
4. Topografi juga merupakan faktor penting dalam mempengaruhi tingkat keparahan asbut. Komunitas yang terletak di lembah lebih mungkin untuk mengalami asbut fotokimia yang parah karena perbukitan atau pegunungan yang mengelilinginya mengurangi aliran angin, dan membuat konsentrasi polutan memiliki kesempatan untuk meningkat.

2.      Dampak Asbut
Toksisitas akut NO2 sangat membahayakan kesehatan manusia. Pengaruhnya terhadap kesehatan tergantung dari konsentrasi NO2. Untuk menyebabkan inflamasi jaringan paru-paru periode 6 sampai 8 minggu. Setelah itu subyek normal kembali. Pada konsentrasi 150-200 ppm NO2 menyebabkan bronchiolities fibrosa obliterons, dan keadaan fatal akan terjadi dalam waktu 3 samapi 5 minggu setelah kejadian. Kematian biasanya terjadi 2 sampai 10 hari setelah subyek terpapar 500 ppm NO2 atau lebih (Achmad, 2004).
Meskipun kerusakan yang ekstensif terhadap tanaman terjadi pada lahan yang terpapar NO2 cukup berat, kebanyakan dari kerusakan ini kemungkinan datang dari produk-produk sekunder dari nitrogen oksida seperti PAN yang terbentuk dalam asbut. Pemaparan terhadap daun dengan beberapa ppm NO2 menyebabkan bintik-bintik pada tanaman dan merusak jaringan tanaman (Achmad, 2004).

3.       Contoh Kejadian Smog Fotokimia
Pada tahun 1952 kota London gelap tertutup awan yang bukan awan hujan tetapi merupakan awan yang berisi kabut dan asap yang mengandung gas SO2 dan disebut dengan smog. Pada hari terjadi smog tersebut tercatat adanya 3000 warga kota London yang meninggal dan merupakan suatu kejadian langka karena dalam satu hari terjadi angka kematian yang sangat tinggi. Kasusu serupa terjadi lagi tahun 1962 dan pada saat terjadi smog tersebut juga mengakibatkan 700 warga London meninggal.

4.       Cara Penanggulangan Asbut
Solusi yang memungkinkan untuk masalah asbut fotokimia ini adalah dengan pemadaman kebakaran di darat dan dari udara, membuat hukum emisi yang ketat di seluruh dunia dan sosialisasi secara menyeluruh. Banyak negara yang telah mengesahkan hukum mengenai batas legal NOx, karbon dioksida, dan sulfur dioksida. Solusi lain yang memungkinkan adalah dengan membuat bahan bakar yang lebih bersih untuk mobil-mobil. Beberapa mobil telah dapat dioperasikan menggunakan hidrogen, listrik, tenaga matahari, dan bahkan air. Masalahnya adalah bahwa kendaraan-kendaraan ini tidak diproduksi secara massal sehingga dunia masih bergantung pada bensin atau diesel sebagai sumber utama energy.

BAB III
PENUTUP
1. Asbut merupakan polusi udara yang terbentuk dari reaksi fotokimia nitrogen.
2. Asbut sangat berbahaya bagi kesehatan.
3. Tidak ada cara untuk mengurangi asbut di udara, namun terbentuknya asbut dapat dicegah dengan mengurangi emisi.




DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Rukaesih, Dr., Msi. 2004. Kimia Lingkungan. Yogjakarta : Penerbit ANDI.